Ge-Er Sama Tuhan
Ge-Er
Sama Tuhan
Semarang, Putra Riestanop. Teman-teman, suatu
ketika aku pernah merasa menjadi manusia yang paling diperhatikan oleh Allah. Aku
merasakan paling dituruti, atau bahkan merasa paling dimanja oleh-Nya. Padahal aku
amat yakin bahwa amalan perbuatanku belumlah seberapa atau mungkin jauh dari
kata sempurna, dan baik berdasarkan tuntunan yang ada di Alquran dan sunah. Belum
hal-hal yang melanggar syariat dan diharamkan oleh Allah, aku pun masih tetap
lakukan. Tapi, mengapa Allah begitu teramat baik kepadaku? Ternyata jelaslah Allah telah menjelaskan
tabiat hamba-Nya yang sepertiku di dalam kalam-Nya.
“Maka adapun manusia,
apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia
berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” QS. Al-Fajr (15)
“Namun apabila Tuhan
mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah
menghinaku.” QS. Al-Fajr (16)
Naah, dalam ayat tersebut kita perlu
perhatikan bahwa Allah telah memberitahu sifatnya manusia yang sebenarnya sangat
selalu ingin hidup nikmat tanpa masalah atau ujian, serta tidak pernah mau
mendapatkan kesulitan yang sebenarnya itu adalah ujian, yang berujung berupa
cercaan dan jauh dari ungkapan syukur. Jadi, apa yang pernah hinggap dibenak
kita saat rezeki lancar, keberuntungan selalu hadir kemudian kita membenarkan
bahwa itu kemuliaan dari Allah, namun sebaliknya saat kita ditimpa musibah yang
menyulitkan, rezeki tak kunjung datang, bahkan bercucuran air mata yang
menjadikan kita berspekulasi dan membenarkan bahwa Allah begitu tidak adil
kepada hamba-Nya adalah tabiat yang tidak adil atau bahkan dzalim kepada Allah
Subhanahu Wata’ala, naudzubillah.
Teman-teman yang
dirahmati Allah, sikap seorang Muslim yang sebaiknya-baiknya ketika mendapatkan
kebaikan atau keburukan adalah tetap berpegang teguh terhadap sikap syukur,
tawakal, dan radja kepada Allah. Sebagaimana dalam hadis indah berikut.
Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia
berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
“Alangkah
mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa)
kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia
mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya,
dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan
baginya”[ HSR Muslim (no. 2999).
Hadis
yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan bersyukur di saat senang dan
bersabar di saat susah, bahkan kedua sifat inilah yang merupakan penyempurna
keimanan seorang hamba. Abdullah bin Mas’ud berkata:
“Iman
itu terbagi menjadi dua bagian; sebagiannya (adalah) sabar dan sebagian
(lainnya adalah) syukur” [Dinukil oleh imam Ibnul Qayyim dalam kitab “’Uddatush
shaabiriin” (hal. 88)
Jadi... Ge-Er sama Tuhan itu
gak boleh yaa? Justru itu boleh banget, Ge-Er itu prasangka yang baik kepada
Allah, dan itu yang memang harus selalu ada pada diri kita sebagai hamba. Namun
perlu dicatat, kita wajib berprasangka baik dalam semua kondisi, baik ketika
ditimpa kebaikan atau nikmat, juga saat ditimpa kesulitan atau musibah.
Tujuannya agar apa? Dan mengapa? Tujuannya agar kita tidak binasa karena
kekufuran kita itu, pantaskah kita mengkufuri nikmat Allah? yang mana tak bisa
kita hitung sejak kita diciptakan, bahkan ujian pun adalah wujud sayang-Nya
Allah dan itu menjadi bagian dari suatu nikmat. Bahkan saat sobat semua bisa
berkata ‘Nikmat’ saat sobat dapat mengedipkan mata, atau bahkan men-scroll layar gawai itu adalah suatu nikmat. Lantas, saya tanyakan lagi. Pantaskah kita
mengkufuri segala hal yang Allah berikan? Tentu sangatlah tidak pantas. Maka
ketika bersyukur dalam keadaan apapun, Allah telah menjamin akan menambah limpahan
kenikmatan, Sebagaimana firman
Allah SWT,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, maka pasti
Aku akan menambah (nikmat) kepadamu,” QS. Ibrahim (7)
Maka dari itu. Yuk, kita tingkatkan dan selalu besyukur serta selalu berprasangka baik kepada Allah yang lebih mencintai kita
melebihi kasih sayang ibu kita sendiri, yang lebih tahu apa yang terbaik untuk
diri kita, Yang Maha Tahu keburukan atau kebaikan yang akan datang kepada kita,
maka sangat benar menjadi seorang Muslim begitu indah dan baik, karena senang
dan dukanya selalu diliputi syukur dan sabar. Selamat ber-Ge-Er setiap saat
kepada Allah teman-teman
Gud lak
ReplyDeleteTerima kasih kak sudah membaca :)
Delete