-->

Wednesday, 31 October 2018

Peningkatan Inovasi dan Produktifitas Para Akademisi

Peningkatan Inovasi dan Produktifitas  Para Akademisi
picture from google
Sudah bukan sesuatu yang lumrah lagi bahwa lingkungan akademis Indonesia telah mencetak pelbagai ilmuwan dan para ahli di bidangnya. Namun, budaya riset didalam kalangan akademisi Indonesia dewasa kini masih masih sebatas produksi prototype, rancangan, atau sebagai ajang kejuaraan di olimpiade saja. Hal tersebut dimulai dari lingkungan sekolah sampai setingkat perguruan tinggi.
Padahal, apabila kita melihat data, sudah banyak penemuan-penemuan di berbagai bidang keilmuan oleh para akademisi tetapi kabar tersebut sebentar terdengar kemudian hilang kemudian. Sehingga ada yang salah dari konsep para cendekiawan kita yang sejatinya memilki kesempatan yang sama dengan mereka para cendekiawan dari luar. Mungkin bukan sesutau yang mustahil karena dari 265 juta penduduk (data proyeksi Bapennas) yang mana usia-usia produktif lebih besar dan juga mereka mengenyam pendidikan tinggi meningkat menjadi modal bonus demografi, maka perlu dioptimalkan dalam sektor akademik didalam peningkatan kualitas.
Pengoptimalan kualitas para akademisi adalah dengan merubah mindset saat melakukan aktivitas akademis yang produktif memilki target pencapaian dan bersifat berkelanjutan. Dengan begitu para ilmuwan dibidangnya dapat mengoptimalkan fungsinya  Karena di era revolusi industry 4.0 tantangan terberat kita adalah semakin ketatnya persaingan-persaingan di era industry yang mengharuskannya produktivitas dan inovasi di bidang sains teknologi maupun sosial. Sekarang bukan lagi sekedar menemukan, kemudian diperkenalkan untuk sekedar mendapat sebuah nobel penghargaan, tapi seorang akademisi dituntut lebih dari itu. Menjawab kebutuhan masyarakat.
Maka para kaum cendekiawan kita sejatinya sudah mumpuni, tapi perlu adanya pengembangan hasil risetnya menjadi barang-barang yang dapat massif produktif dengan disertai inovasi menjawab kebutuhan dan tuntutan zaman yang harus semakin efisien dan cepat. Karena di revolusi industry 4.0 peran manusia adalah kendali dari segi konseptual yang dikerjakan oleh tangan-tangan robotika dan mekanisme mesin, atau melahirkan inovasi produk sosial yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tentu hal tersebut adalah buah kerja dari dasar keilmuwan dan teori yang dikembangkan oleh para ilmuwan kita yang memilki mindset riset inovasi dan produksi secara massif. Maka pola budaya akademisi mengalami perkembangan seiring dari semakin modern dan meningkatnya peran teknologi di dalam industri dan aktivitas masyarakat.
Maka dari itu, untuk merubah konsep kaum intelektual kita agar mau inovatif dan produktif dapat dimulai dari lingkup terendah yaitu sekolah sampai perguruan tinggi dengan adanya pembiasaan budaya vocational disamping teoritis, karena dengan adanya pembiasaan tersebut akan melatih para kaum intelektual kita menjadi lebih progresif didalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang akademisi dan tentunya memilki tujuan untuk berkontribusi langsung di masyarakat melalui berbagai penemuan baik dibidang sains teknologi, budaya, dan sosial masyarakat.





Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Post a Comment

Contact Us

Phone :

+20 010 2517 8918

Address :

3rd Avenue, Upper East Side,
San Francisco

Email :

email_support@youradress.com

View Blog

Search This Blog

copyright 2017 Putra Riestanop. Powered by Blogger.

Ge-Er Sama Tuhan

Ge-Er Sama Tuhan Semarang, Putra Riestanop. Teman-teman, suatu ketika aku pernah merasa menjadi manusia yang paling diperhatikan ol...

Ads